Pembahasan tentang nutrisi dan gizi makanan sehat memang sangat kompleks dan memicu perdebatan. Karena setiap orang berbeda-beda, faktor kenyamanan juga jadi pertimbangan terutama saat memilih makanan diet. Di Internet sendiri ada begitu banyak tips, saran dan rekomendasi. Tapi yang pasti, ada 5 mitos yang sudah dapat kami pastikan adalah mitos dan miskonsepsi yang masih beredar sampai saat ini. Take your notes, Sport Users!
1. Semua Lemak itu Jahat
Dalam bahasan umum, lemak seringkali dikaitkan dengan banyak penyakit dan jadi momok menakutkan yang harus diperangi untuk mencapai hidup yang sehat. Mitos ini sebenarnya muncul di tahun 1980-1990an di AS yang menganggap semua jenis lemak (baik jenuh maupun tidak jenuh) harus dianggap seperti “musuh”.
Faktanya, Lemak adalah nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi vitalnya. Lemak punya peran penting untuk melarutkan vitamin dari makanan, melindungi organ tubuh, sampai menjaga kesehatan rambut dan kulit. Hanya saja, dianjutkan untuk memilih lemak baik yang biasa disebut juga lemak tak jenuh. Contohnya dengan mengonsumsi minyak zaitun, labu, kacang-kacangan dan alpukat.

2. Karbohidrat penyebab Kegemukan
Apabila dikonsumsi di batas normal, Karbohidrat penting untuk fungsi optimal tubuh kita karena mereka adalah sumber energi utama kita. Bahkan dalam proses penurunan berat badan misalnya, asupan karbohidrat yang tepat sebenarnya memungkinkan tubuh menggunakan karbohidrat ini sebagai energi sehingga protein dapat menjalankan fungsinya dalam mendapatkan massa otot. Jadi, Anda tidak perlu takut karbohidrat. Namun, Anda harus memilih sumber dengan indeks glikemik rendah, seperti yang memiliki kandungan serat tinggi. Contohnya, roti gandum utuh.
3. Sayuran dan Buah beku tidak bergizi
Sebuah studi tahun 2017 oleh Li, Pegg, Eitenmiller, Chun, dan Kerrihard menjawab pertanyaan kami. Li membandingkan nilai gizi penting dari makanan segar, dingin dan beku. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa produk segar yang didinginkan kehilangan lebih banyak vitaminnya selama penyimpanan dibandingkan makanan yang dibekukan. Studi lebih lanjut menyoroti bahwa hipotesis bahwa produk segar memiliki nilai gizi lebih banyak daripada makanan beku adalah salah.
Buah dan sayur yang dibeli segar tentu lebih baik tapi apabila tidak memungkinkan, Sayuran dan buah beku bisa jadi pilihan yang tetap penuh nutrisi juga!

4. Bubuk Protein Membuat Tubuh Jadi Berotot
Beberapa wanita khawatir bahwa mengkonsumsi bubuk protein akan membuat tubuh mereka jadi terlihat terlalu berotot. Bubuk protein biasa adalah protein yang diisolasi dari sisa susu atau whey. Proses pembentukan massa otot dipengaruhi oleh banyak faktor seperti olahraga, diet, dan kecenderungan genetik. Selain itu, massa otot juga dipengaruhi oleh kadar testosteron yang merupakan hormon anabolik yang memungkinkan terjadinya hipertrofi otot sehingga mempengaruhi proses pertumbuhan massa otot. Hormon steroid ini ditemukan dalam tubuh baik pria maupun wanita, tetapi dalam jumlah yang lebih kecil pada wanita. Oleh karena itu, secara logika lebih sulit bagi tubuh wanita untuk jadi terlalu berotot. Jadi tidak ada yang perlu ditakuti! Bubuk protein bisa jadi solusi praktis pengganti sumber protein untuk kamu yang sibuk kok!

Bagaimana, sport users? Tentu masih ada banyak mitos dan miskonsepsi tentang nutrisi dan makanan di luar sana, tetap pastikan dulu faktanya ya! Jangan lupa olahraga, istirahat yang cukup, dan hati yang senang juga jadi faktor penting dalam membangun gaya hidup yang sehat, lho!
Penulis: Jennifer Nuqui